Indonesia Juara Umum Olimpiade Matematika WIZMIC 2011

Selamat kepada adik-adik atas prestasinya  jadi juara olimpiade matematika. Di HUT Sumpah Pemuda yang ke 83 tahun 2011 Indonesia patut berbangga atas prestasi generasi penerus bangsa. Ternyata bangsa ini masih berpeluang untuk maju dan jaya dikemudian hari. Ini didasarkan realita masih banyaknya bibit-bibit unggul generasi calon pemimpin dan pejuang pembangunan untuk memajukan bangsa ini. Coba kita lihat prestasi anak-anak yang masih di tingkat SD telah berhasil menjadi juara umum olimpiade Matematika tingkat dunia. Wizard at Mathematics International Competition (WIZMIC) 2011 yang berlangsung di India, 20 hingga 24 Oktober yang lalu. WIZMIC merupakan serangkaian kompetisi matematika tingkat dasar yang tujuannya untuk meningkatkan pehamaman matematika dan menanamkan semangat kompetisi yang sehat bagi anak-anak sekolah dasar. Negara yang juga mengikuti WIZMIC yaitu, China, Filipina, Thailand, Afrika Selatan dan India.
Berikut nama-nama sang pahlawan kita yang menjuarai olimpiade tersebut :
1. Medali emas
- Gian Cordana Sanjaya,  Antoni Wiliam Brian

2. Medali Perak

- Assyifa Gita Firdaus, - Cristiana, Sultan Rizky Hikmawan Madjid,  Adrianzka Maheswara Dewa R.,  Nadira Salsabila
3. Medali Perunggu
Dhia Fairuz Shabrina, Steven Kusuman, Rifki Akmal Tsakif, Fauzan Hanandito, Keyla Cahya Athalia, I Gede Anjastara Bandem, Raihansyah attallah adrian, Muhammad, Pavita Ardhani Augiharto Putri
Inilah pelajar Sd sebagai generasi calon pemimpin bangsa yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah tidak hanya bangga saja dengan prestasi generasi mudanya, namun perlu benar-benar memperjuangkan nasib pendidikan meraka, menanggung biaya pendidikan sampai dengan sekolah setinggi-tinginya. Alasanyanya adalah anak-anak ini mempunyai prestasi luar bisa dengan kecerdasanya. Jangan sampai anak-anak yang berprestasi semacam ini dibiarkan berjuang sendiri tanpa perhatian dari pemerintah.
Telah banyak pemuda-pemudi bangsa ini yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata kecerdasan orang Indonesia lainnya sehingga mereka sampai sekolah sampai ke luaar negeri dan tak kembali ke Indonesia dengan alasan pemerintah tidak menfasilitasi baik secara finansial untuk kebutuhan hidup keluarganya serta biaya-biaya untuk meningkatkan penelitiannya. Mereka bekerja di berbagai negara maju di dunia, hasil penelitiannya untuk kemakmuran bangsa yang menampungnya. Tak tanggung-tanggung gelar mereka, seperti Pofesor, Doktor, mengapa mereka bertebaran diberbagai negara hanya mencari pendapatan yang lebih, serta hasilpenelitianya dibeli negara tempat mereka bekerja. Inilah kurangnya kepedulian pemerintah dalam memperrhatikan terhadap orang-orang cerdas asli bangsa Indonesia. sungguh sangat memprihatinkan.

0 komentar:

Posting Komentar